[10 June 2020]
Semua terasa seperti mimpi. Kau hadir bagaikan ibu peri, membiarkanku meminta 3 permintaan yang katanya akan kau kabulkan.
Katamu, hari ini kamu bukanlah ibu peri. Tapi kamu adalah seorang penyanyi. Di era pandemi ini aku tidak bisa ke konser, maka kamu akan membuatkan ku konser pribadi. Hanya dengan bermodalkan gitar dan suaramu yang nyaring.
Hari berganti, kamu tidak lagi jadi ibu peri ataupun penyanyi. Kali ini kau berubah menjadi priyai. Kau berlagak seperti Sapardi. Menuliskan kalimat-kalimat agar bisa menggetarkan hati. Sepertinya kau ingin menyaingi tulisan Hujan di Bulan Juni.
Ibu peri, penyanyi, dan menjadi priyai. Aku menunggu peranmu hari ini. Tapi hari ini tidak ada kamu disini. Esokannya aku masih menunggu peranmu, tapi kamu tak jua datang. Aku menebak-nebak peranmu hari ini. Mungkinkah kau sedang menjadi pencuri? Iya, pencuri. Pencuri yang mencuri perhatianku, kemudian hilang entah kemana. Membawa perhatianku pergi, kemudian menyiksaku dengan sepi.
-l.rsyg